Sejarah GampongMenurut orang tua atau sesepuh di Gampong Tanjong Paya bahwa sebelum di bentuk menjadi sebuah pemukiman penduduk, daerah tersebut merupakan areal payau dan juga lahan gambut. Atas dasar kesepakatan beberapa pemuka adat maka dibentuklah sebuah Gampong yang diberi nama Meunasah Paya karena Meunasahnya didirikan di dekat payau. Seiring berjalannya waktu, atas dasar kebersamaan dan musyawarah bersama, maka Gampong yang dulunya bernama Meunasah Paya diubah menjadi Tanjong Paya mengingat Gampong-gampong disekitarnya dalam wilayah kemukiman tersebut semuanya diawali dengan nama Tanjong. Gampong Tanjong Paya terbagi menjadi dua Dusun. Yaitu Dusun Tgk Dilampoh dan Dusun Jabeutong.
Dalam masa perkembangannya sejak era pendudukan Hindia-Belanda hingga masa pemerintahan Republik Indonesia saat ini. Gampong Tanjong Paya telah mengalami beberapa periode pemerintahan sebagai berikut:
a. Petua Andah ( 1935 – 1940 )
Sejarah kepemimpinan Gampong Tanjong Paya yang pertama dipegang oleh Petua Andah. Beliau adalah orang yang sangat disegani dan bijaksana sehingga diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk menjabat sebagai pemimpin Gampong. Banyak hal yang berhasil beliau tangani pada masa kepemimpinannya sehingga roda pemerintahan berjalan sangat baik dan dalam keadaan damai.
b. Petua Mahmud ( 1940 – 1945 )
Dengan berakhirnya kepemimpinan Petua Andah karena kendala usia, maka tampuk pimpinan Gampong Tanjong Paya beralih kepada Petua Mahmud. Petua Mahmud pun merupakan pemimpin yang bijak dan berpengaruh besar dalam kawasan tersebut. Kearifan beliau dalam menjalankan roda pemerintahan membuat suasana Gampong Tanjong Paya aman tentram dari segala gangguan.
c. Petua Ilyas ( 1945 – 1949 )
Petua Ilyas adalah pemimpin Gampong Tanjong Paya yang ke Tiga. Selama 4 Tahun memimpin Gampong, banyak keberhasilan yang dicapai diantaranya pembukaan jalan gampong dan pertambahan penduduk yang semakin banyak mendiami daerah Tanjong Paya.
d. Keuchik Tgk. Haji Saleh ( 1949 – 1985 )
Periode Pertama pemimpin Gampong disebut sebagai Keuchik adalah pada masa Pemerintahan Tgk. Haji Saleh. Beliau adalah pemimpin gampong Tanjong Paya yang periode jabatannya sangat lama yaitu mencapai 36 Tahun. Gaya kepemimpinan beliau yang sangat mengayomi masyarakat membuat penduduk Gampong Tanjong Paya merasa nyaman dibawah pemerintahan beliau.
e. Keuchik M. Nur ( 1985 – 1990 )
Keuchik M. Nur adalah pemimpin Gampong Tanjong Paya yang ke Lima. Beliau menjabat selama 5 Tahun dan melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Keuchik sebelumnya dengan berhasil.
f. Keuchik M. Yusuf Is ( 1990 – 1993 )
Keuchik M. Yusuf Is hanya menjabat selam 3 Tahun saja, ia digantikan oleh Penjabat keuchik sampai berakhirnya masa jabatan beliau.
g. Keuchik Zainuddin Idris ( 1993 – 1995 )
Keuchik Zainuddin Idris hanya menjabat selama 2 Tahun saja untuk menjalankan roda pemerintahan Gampong Tanjong Paya sepeninggal Keuchik M. Yusuf Is.
h. Keuchik Wan Mansur ( 1995 – 2007 )
Keuchik Wan Idris adalah pemegang kekuasaan gampong yang ke Delapan dalam periode kepemerintahan gampong Tanjong Paya. Beliau adalah keturunan melayu yang sudah lama menetap di Aceh. Masa kepemimpinan beliau sangat sulit karena Aceh berada dalam suasana konflik bersenjata yang membuat roda perekonomian dan pemerintahan berjalan seadanya. Namun begitu beliau mampu mejalankan roda pemerintahannya hingga berakhir masa jabatan.
i. Keuchik Syahabuddin ( 2007 - 2013 )
Keuchik Syahabuddin menjabat selama 5 Tahun Periode masa jabatan. Pada masa tersebut mulai ada pembangunan yang masuk ke gampong-gampong termasuk dari Program PNPM-MP dan juga Program yang di gagas oleh Pemerintah Aceh yaitu BKPG.
j. Keuchik Subarni ( 2013 - Sekarang )
Keuchik Subarni baru menjalankan roda pemerintahannya selama 3 Tahun Masa jabatan, namun sudah sangat banyak kemajuan yang berhasil beliau bawa dan kembangkan di Gampong Tanjong Paya. Beliau lihai dalam mencari Donatur dan sumbangan-sumbangan dari pihak ketiga untuk membangun gampong Tanjong paya. Banyak prestasi yang sudah dibawanya ke Gampong Tanjong Paya dari hasil kejuaraan dan berbagai lomba-lomba yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten Bireuen dan Dinas-dinas terkait. Dalam Tiga Tahun sisa masa jabatannya beliau berkeinginan untuk mengembangkan Gampong Tanjong Paya kearah yang lebih maju yang tentunya sekarang didukung oleh Dana Desa dan Alokasi Dana Gampong yang berasal dari Kabupaten Bireuen guna kemandirian gampong Tanjong Paya dimasa yang akan datang.
a. Letak Wilayah
Gampong Tanjong Paya terletak sebelah utara dan tidak jauh dari pusat Kecamatan Peusangan yaitu sekitar ±10 menit menggunakan kendaraan bermotor. Dengan luas Gampong mencapai 58 Ha.
Sebelah Utara : Berbatas dengan Tanjong Nie
Sebelah Timur : Berbatas dengan Keude Tanjong
Sebelah Selatan : Berbatas dengan Pante Pisang
Sebelah Barat : Berbatas dengan Tanjong Mesjid
Sumber Daya Alam
Gampong Tanjong Paya memiliki beberapa potensi sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi, baik yang berasal dari pemanfatan lahan untuk pertanian, maupun perkebunan Dengan luas wilayah keseluruhan desa mencapai 58 Ha, masing-masing terbagi untuk wilayah permukiman, perkebun dan pekarangan. Adapun sumber daya alam yang dimiliki oleh Gampong Tanjong Paya diantaranya adalah :
1. Pertanian dan palawija
2. perkebunan
3. Lahan garapan